PERDEBATAN 5 JARI TANGAN
Suatu ketika sebuah jari manis berkata kepada 4 rekan jarinya, "Akulah yang paling berguna dibandingkan kalian semua. Orang-orang selalu menempatkan cincin pernikahannya padaku, itu karena aku paling manis di antara kalian semua.
Si Jari jempol pun merasa tidak mau kalah, "Jangan sombong dulu, aku jari yang paling baik. Setiap orang selalu menggunakan aku untuk menunjukkan hal yang baik-baik."
Urun rembug "Tapi kalian berdua tidak selamanya berguna", sanggah jari telunjuk. "Setiap kali orang hendak menunjuk sesuatu, ia selalu menggunakan aku. Itu artinya aku yang paling bermanfaat."
Selagi ketiga jari tersebut berdebat mengenai kehebatannya, jari tengah dan kelingking terdiam. Mereka merasa tidak memiliki hal yang dapat dibanggakan. Jari jempol, telunjuk dan jari manis menyadari hal itu. Mereka menertawakan dan mengejek jari tengah dan kelingking. Hal itu membuat jari tengah dan kelingking minder. Mereka tidak mau lagi bekerja bersama ketiga jari tersebut.
Sampai suatu ketika kelima jari itu hendak mengangkat barang, jari tengah dan kelingking menolak untuk membantu. Alhasil yang bekerja hanya jari manis, telunjuk dan jempol. Mereka tidak kuat mengangkat beban tanpa kehadiran dua jari lainnya. Begitu pula ketika hendak digunakan untuk makan, ketiga jari itu merasa kesulitan untuk menyuap nasi. Akhirnya mereka menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada jari tengah dan kelingking.
Ibrani 10:24-25
“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
Begitulah cerminan hidup kita dalam berorganisasi, dimanapun, di tempat apapun. Pasti ada orang yang menonjol dalam bidang yang berlainan, jangan selalu meremehkan mereka yang memilih jalan berbeda tetapi tetap mendukung organisasi, jangan terlalu membesarkan juga orang yang selalu ingin kelihatan tapi menjadi arogan. Namun bila kita menyadari lebih dalam bahwa keorganisasian TUBUH MANUSIA, tentang kelebihan dan kekurangan kita sebenarnya harus bisa saling melengkapi, tentang keindahan – keburukan, tentang kiri - kanan, tentang manis – asam, semuanya itu untuk kita saling melengkapi, maka organisasi yang terdiri dari orang-orang yang “kelebihan” yang menjadikannya sebagai alat untuk menyombongkan diri masing-masing, maka organisasi yang seharusnya menjadi besar malah akan hancur. So, jadilah pribadi yang bisa menghargai orang lain, maka kita akan mampu menciptakan organisasi yang berkompeten.
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja..” (Kejadian 2:18)
Itu artinya manusia memang diciptakan sebagai mahluk sosial yang saling terkait dengan sesamanya. Kita adalah bagian integral dari masyarakat majemuk. Ada saat ketika kita akan tahu bahwa kita butuh orang lain untuk bisa bertahan hidup. Lingkungan yang sulit, dunia yang jahat dan sebagainya setiap saat akan membuat kita semakin lama semakin lemah. Disaat seperti itu kita butuh teman-teman yang sanggup menguatkan, meneguhkan, mengingatkan dan menolong.
Ada waktu kita butuh dikuatkan, sebaliknya ada saat ketika kita bisa menguatkan. Tidak ada manusia yang sempurna, 100% kuat dan sanggup mengatasi segalanya sendirian. Bayangkan jika kita tidak memiliki teman-teman bisa saling dukung dan saling menasehati, memberi masukan, mengingatkan, menegur apabila kita melenceng dari kebenaran Firman Tuhan. Tentu kita akan jauh lebih kuat menghadapi segala problema yang hadir dalam hidup kita
Semoga bermanfaat dan silakan bagikan
Jangan lupa berikan tanggapan saudara semua.
Terimakasih
Shalom
0 Comments